Jumat, 04 November 2011

Sandiwara Hujan

Cucuran air surga yang meretas setia pada tiap tetes
Membagi diri untuk hidupnya beragam makhluk
Bersihkan segala debu membatu pada aspal
Menyapu segala ragu yang menggumpal
Membuka kembali lembaran buku sampul waktu
Hujan kini datang tak permisi
Tanpa tanda mendungnya awan
Tak sempat awan melawan
Hujan kembali menumpah isi cawan
Semau hati segala musim
Tak lagi pada bulan dengan yang akhiran  ber
Tak tepat janji pada bunga yang kuncup
Mematikan hingga kelopak membusuk
Tak peduli pada diri yang kuyup
Terus mengalir menuju muara rindu yang menderu
Butiran hujan kian membesar
Tajam terasa mengena muka
Butiran hujan mulai menjelma jadi segenap kubangan luka pada hati yang berduka


Martapura, 19 Maret 2011
15:31


1 komentar:

  1. bagus sekali syairnya :-)
    boneka profesinya jadi gimana mbak?..

    BalasHapus