Melaju bersama dalam rintik gerimis pagi pekat
Cahaya remang menggigil
di udara
Samarkan segala rupa
alamat yang mengakar
Dari gulungan badai ingatan
Tersungkur bersama riak
gelombang
Lajur nadi kegetiran
membalikkan gema
Desah nafas gemetar
pada buritan jukung
Pada ranting-ranting
pohon melinju
Terpahat kental raut
wajah letih tuamu
Yang runcing namun
bertenaga
Di bawah panji-panji
agung kesultanan
Tentang sajak yang
belum selesai kutuliskan
Di tengah kebisuanmu
dan redupnya lidah bianglala
Tangan tangguhmu masih
mampu mengayuh peluh
Membelah angkuh Sungai
Martapura
Menjaja isi jukung
hingga dermaga
Martapura,
30 Juli 2011