Jumat, 01 Juli 2011

Ingatan Mawar


 
Rona merah yang merekah itu muncul lagi
Sungguh aku merindumu ditahun-tahunku berlalu
Aku pernah meraih tangkai mawarmu
Windu berlalu tak membuatnya kehilangan semerbak
Lumatan waktu tak membuat kelopak mengering
Merah mawar beradu bersama seragam putih merah
Sungguh padu  mempertegas keserasian
Aroma khas wangi merahmu
Gejolak hatiku membuka kembali rasa yang pernahku kenal, begitu akrab, begitu karib
Anak ranting daun tersenyum memandang wajah bocahku yang memalu
Aku pernah merjalan menyusuri trotoar itu bersama kuntum mawarmu
Kuntum merah itu pernah berbisik
“Kutunggu kamu kapan dirimu datang”

Martapura, 8 Mei 2011
13.34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar