Kusibak kembali beledru itu
Sajak syairmu kubaca
Sajak apakah yang hibernasi sendiri?
Sajak yang terbungkus rintihan rindumu
Sajak yang bergulat menggeliat serupa ulat
Lihatlah kasih, ulat telah bermetamorfosis menyerupa kupu kertasmu
Kupu kertasmu tengah menari mencariku
Rasakanlah kasih, hembus tengah menerbangkan serbuk sari
Bukan tak mungkin bunga harapan tumbuh subur di sana
Tempat yang kau kira tandus
Terbanglah Kasih, di kebun itu aku Sang perantau lama akan datang
Kini aku sedang bermain sejenak
Palingkan wajahmu dari serbuan hama menggoda
Kasih, tegakkan dan teruskanlah
Jangan kau lelah bercocok tamanam seraya menanti
Bersabarlah sedikit hingga bunga harapa berbuah
Yakini kau akan memetik hasilnya
Dan aku akan datang di saat yang tepat
Martapura,6 Juli 2011
Puisi ini di terbitkan di harian BanjarmasinPost Minggu,10 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar