Kamis, 21 Juli 2011

Perbandingan roman Layla Majnun karya Nizami Ganjavi dan Romeo Juliet karya William Shakespeare



 Roman Layla Majnun dan Romeo Juliat yang saya amati sama-sama diterbitkan oleh penerbit Navila,Yogyakarta. Roman Layla Majnun mengangkat tema percintaan yang terjadi antara Qays dan Layla. Plot atau alur  yang digunakan yaitu alur maju. Tokoh utama dalam roman ini yaitu Qays dan Layla sendiri. Roman ini mengambil latar di jazirah arab di lembah Nejd. Sudut pandang yang digunakan yauitu sudat pandang orang ketiga “serba tau”. Roman Layla Majnun menggunakan  gaya bahasa kias yang cukup tinggi, penggambaran-penggambaran dilukiskan secara nyata dan mendalam, dan di dalam roman ini terdapat banyak syair-syair. Cerita moral yang dapat diambil yaitu kuatnya cinta yang melekat pada diri Qays dan Layla yang mengakibatkan keduanya merenggut nyawa. Selain itu hendaknya dapat lebih berpikiran jernih dan tidak dibutakan oleh rasa cinta yang berlebihan sehingga dapat menyusahkan kedua orang tua. Dan dapat memberi porsi yang sewajarnya dalam mengasihi sang kekasih.
Roman Romeo Juliet mengangkat tema percintaan yang terjadi antara Romeo dan Juliet.Plot atau alur yang digunakan yaitu alur maju. Tokoh utama dari roman ini yaitu Romeo da Juliet. Latar yang digunakan yaitu kota propinsi Verona, Itali.sudut pandang yang digunakan yaitu sudat pandang orang ketiga. Roman Romeo Juliet menggunakan bahasa kias dan beberapa pepatah Yunani. Cerita moral yang dapat diambil dari roman ini yaitu perjuangan cinta yang terjadi antara Romeo dan Juliet yang terhalang oleh permusuhan dua keluarga. Kemarahan dan kebencian yang ditabur kedua keluarhga berakibat derita bagi kedua putra putrid mereka.
                Secara umum roman Layla Majnun dan Romeo Juliet mengangkat tema yang sama. Sama-sama berkisah tentang percintaan antara dua anak manusia yang tak berjalan sebagaimana yang mereka inginkan. Kedua roman sama-sama menggambarkan cirri fisik Qays dan Romeo sebagai lelaki tampan yang memiliki pesona sangat rupayang yang bersal dari keluarga terhormat. Begitu juga Layla dan Juliet, digambarkan sebagai wanita yang memiliki kecantikan luarbiasa yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya terpesona. Kedua roman ini sama-sama menggunakan alur maju dan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Roman Layla Majnun mengisahkan cinta Qays yang begitu mendalam hingga akhirnya dia menelantarkan orangtuanya yang sangat menyayanginya. Ketika suami Layla, Ibnu Salam meninggal dunia sebenarnya terbuka lebar kesempatan untuk Qays dan Layla bersama, namun karena tidak dapat mengontrol dirinnya Qays justru menjadi gila. Watak dari tokoh Layla dan Qays digambarkan sebagai tokoh yang pasrah pada keadaan, mudah menyerah pada takdir. Sedangkan Romeo Juliet digambarkan lebih pemberani memperjuangkan cintanya dan berusaha mendamaikan kedua kelurga mereka yang berseteru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar