Jiwa di dunia yang melayang
Jiwa malang kenangan pada serumpun nama
adalah petaka di bilikku
bayangan yang bisa membuat tinjauan beku
Angin bangkit mendompleng senja
mengingat panceklik mulai melirik
Aku resah bisa kelepasan kau
Aku resah pada keresahanku
di batu terakhir telaga itu
batas penghabisan dari kebanggaan kita
kenanglah sayang dengan mesra
ku bayangkan di sisiku kau ada
saat muram menghamparkan malam
aku telah di pemakaman massal
ingatlah sekuatmu semua yang baik
dan cintaku yang kekal memintal
Martapura, 24 Juli 2011
01:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar