Sabtu, 16 Juli 2011

Mengapa Mama dan Papa?


Kita sering menjumpai anak bayi yang usianya rata-rata di bawah tiga tahun. Nah, pernah tidak mengamati kata-kata apa saja yang biasanya keluar dari mulut sang bayi? Ya, Mama, Papa, merupakan kata yang lazim kita dengar dari mulut bayi. Heem… kira-kira apa ya penyebabnya? Mari mencari tau bersama :)
Mengapa Mama dan Papa Menjadi Ucapan Pertama Bayi?
Kebanyakan bayi mengucapkan kata-kata ‘Mama’ dan ‘Papa’ sebagai ucapan pertama mereka. Anda tahu kenapa? Sebagian ilmuwan mencoba mengungapkan penjelasan ilmiahnya..
Yang jelas, Ayah dan Ibu adalah orang-orang yang selalu berada di dekat bayi, sehingga perhatian si kecil terpusat kepada mereka berdua. Nah, ternyata, berbagai bahasa di seluruh dunia semakin mempermudah proses pengucapan ini bagi si bayi, dengan membuat panggilan kepada Ayah dan Ibu menggunakan pola bunyi yang berulang.
Mama…
Dada…
Papa…
Baba…
Ini baru sebagian contoh saja.
Penelitian Otak pada Bayi yang Baru Lahir
Untuk sampai pada kesimpulan ini, penelitian otak telah dijalankan terhadap 22 bayi yang baru lahir berusia 2 – 3 hari. Sementara otak mereka diamati, para peneliti menjalankan rekaman kata-kata tanpa arti kepada bayi-bayi tersebut. Rekaman ini memuat kata-kata yang bunyinya berulang (repetitif) dan juga kata-kata yang tidak berulang. Semuanya tidak memiliki arti.
Ternyata, aktifitas otak bayi bagian kiri depan terlihat meningkat setiap kali rekaman kata-kata yang berulang (repetitif) dimainkan. Sebaliknya, kata-kata tak berulang tidak menunjukkan tanda-tanda respon pada otak bayi.
Kesimpulan
Pada orang dewasa yang tidak kidal, pusat kemampuan berbahasa berada pada bagian otak sebelah kiri. Ini sejalan dengan hasil penelitian terhadap bayi dan semakin menguatkan teori yang menyatakan bahwa manusia dilahirkan dengan kemampuan mempelajari bahasa ibu mereka secara sistematis dan efisien.
Bagian otak yang diciptakan untuk berbahasa pada orang dewasa, tidaklah belajar mengolah bahasa setelah ia beranjak besar, namun proses ini sudah dimulai sejak bayi terlahir.Makanya, hati-hati ketika berbicara di dekat bayi, karena bayi sudah bisa merekam perkataan Anda, terutama yang berbunyi repetitif.
Sumber: University of British Columbia, Canada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar